Awal mulanya Agung diajak belajar tentang Kopi oleh rekanan bisnisnya bernama Sentosa, namun pada saat mengikuti pelatihan Sentosa tidak jadi datang, akhirnya Agung tetap mengikuti pelatihan tersebut hingga selesai. Materi Kopi pada saat itu diajarkan oleh Wiliam Edison dan Anak Agung Dilayana.
(Pesanggaran Denpasar, July 2015 di One Bean Coffee)
Setelah belajar meracik Kopi, selnjutnya Agung belajar tanaman Kopi bersama Bapak Sutama yang mana beliau adalah Ayah dari sahabat beliau waktu SMP bernama Komang Tato, yang tinggal di Desa Asah Gobleg, Kabupate Buleleng. (Desa Gobleg, Juny 2016)
Pertama kalinya Agung mengetahui kalau Kopi petik merah mempunyai rasa yang kompleks, sebelumnya Agung juga belajar tentang Wine. Basic ilmu yang hampir sama, namun Agung lebih mengyukai Kopi dibandingkan dengan wine.
Agung bersama sahabat dari SMP Nyoman Suparka paling kiri, sampai saat ini masih berhubungan sangat baik. Dulu waktu sekolah di bangku SMP, Nyoman Suparka yang akrab dipanggil “Odon” selalu nyontek jawaban dengan Agung, kini setelah dewasa Agung yang nyontek cara memelihara kebun Kopi. Ada juga Bli Wayan Tito yang selalu memberikan suport, Deplo yang salalu membantu dan Putu Sugiarta staf yang paling siap tempur.
Nama Puri diambil dari kata tempat di Puri Gede Den Bukit, terletak di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Puri dalam bahasa Bali adalah rumah bagi kaum bangsawan.
Situasi di luar Puri Gede Denbukit, tampak asri dan indah.
Penjemuran Kopi di dalam Puri Gede Denbukit.
Design produk pertama kalinya, didesign langsung oleh Agung dengan menggunakan Adobe Photosop dan Adobe Ilustrator.